Puisi
Mimpi Siapa Ini
(Puji Hartini)
Saat kupandang wajah-wajah penuh warna
Pesona!
Ada sebongkah asa terpendam, yang terdalam
Terpelanting! Diantara butiran-butiran debu beterbangan
Urai air mata tertahan di sudut-sudut sunyi
Sepi!
Janji yang pernah terucap tak ada lagi di hati
Ada penghianatan masih tersisa
di sini!
Namun kau tak menyadari, tak mau
peduli!
Urai mimpi-mimpi tersembunyi
Ada keraguan menyelinap di ruang-ruang terkunci
Rundung semua sisi-sisi padati hati
Ikhtiar berulang, terus berulang!
kapan kan berakhir?
KUTUNGGU DI SINI, PASTI!
UNTUKMU KAWAN
(Puji Hartini)
Kawan...
Hanya waktu yang ‘kan menjawabnya
Oase yang mengalir dari sumur kesadaran
Engkau begitu jauh kujangkau
Rasanya tak mudah kugapai
Ubah semua mimpi-mimpi
Laksana siang menyapu malam
Rasa...
Iringi bayang-bayang kegelisahan, saat
Zamrut hadir tertelan mentari
Aku tak tahu, kawan...
Lamanya hari-hari dalam diam berlalu
Ungkap sejuta tanya
Mendera di jiwa
Aku percaya kawan, setiap
Musim dingin hati ada getar musim semi
Ingat kawan! Di balik selubung malam pasti ada senyum Sang Fajar
Kini putus asa berubah jadi harapan!
(Puji Hartini)
Apa yang Kukatakan
Kawan, apa yang mesti kukatakan
Hari ini semua terjawab
Obsesiku tentangmu kandas sudah
Engkau singkirkan aku jauh-jauh dari kedamaian
Rasanya tak mampu memandang diri
Untuk memori yang masih ada di sudut kamar sunyi
Lalu apa yang aku lakukan, ketika
Rindu nyaris meluluhlantakkan hati
Ini ketidakmampuanku menyerah pada harapan
Zona yang dikumandangkan bertalu
Aku merasa ini lebih pahit daripada empedu
Lengkap dengan kegelisahan dan penderitaan tersembuni
Untuk satu mimpi yang tak terwujud
Mencipta beban hati
Adakah esok untukku
Mengubah derita menjadi bahagia
Inilah belenggu yang kutulis dengan jemari jiwa dan tinta hati.